Penalaran Deduktif Dan Induktif
Silogisme kategorial adalah silogisme yang semua
proposisinya merupakan kategorial. Proposisi yang Silogisme dalam pengertian umum adalah setiap penyimpulan tidak
langsung, yang dari dua proposisi (premis-premis) disimpulkan suatu proposisi
baru (kesimpulan). Premis yang pertama disebut premis umum (premis mayor) dan
premis yang kedua disebut premis khusus (premis minor). Kesimpulan itu
berhubungan erat sekali dengan premis-premis yang ada. Jika premis - premisnya
benar maka kesimpulannya juga benar. Dalam penerapannya ada tiga jenis silogisme,
yaitu silogisme kategoris, silogisme hipotesis, dan silogisme alternatif.
Silogisme
kategoris adalah silogisme yang
terdiri dari tiga proposisi (premis) kategoris.
Contoh silogisme kategoris:
· Semua Murid Sekolah dasar sedang melaksanakan
UN
· Ray adalah Murid (premis minor)
· Jadi, Ray adalah murid sekolah dasar yang
sedang melaksanakan UN (kesimpulan)
Silogisme
hipotesis adalah silogisme yang
premis mayornya berupa keputusan hipotesis dan premis minornya merupakan
pernyataan kategoris.
Contoh silogisme hipotesis:
· jika hujan saya mengerjakan tugas bahasa di rumah
(premis mayor)
· Sekarang hujan (premis minor)
· saya mengerjakan tugas bahasa di rumah (kesimpulan)
Silogisme alternatif adalah silogisme yang premis mayornya premis
alternatif, premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya, dan
kesimpulannya menolak alternatif yang lain.
Contoh
silogisme alternatif:
· Acara Echinisai akan dilaksanakan di Blok M
atau di Blok M plaza (premis mayor)
· Acara Echinisai akan dilaksanakan di Blok M
(premis minor)
· Jadi, Acara Echinisai tidak dilaksanakan di
Blok M plaza (kesimpulan)
Entimen merupakan sebuah silogisme yang dipendekan. Jadi entimen
adalah kesimpulan dari silogisme.
Contoh
Entimen :
· Andika mendapatkan
nilai terbaik di kelas karena ia rajin mengerjakan tugas
· Andika rajin
mengerjakan tugas , karena itu ia mendapatkan nilai terbaik di kelas.
Generalisasi adalah proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual
menuju kesimpulan umum. Contoh :
·
Rizky adalah seorang atlet
bulu tangkis dan ia memiliki banyak penghargaan
·
Dayu adalah seorang
atlet bulu tangkis dan ia memiliki banyak penghargaan
·
Generalisasi : Semua
atlet bulu tangkis memiliki banyak penghargaan
Kesalahan : Manda atlet bulu tangkis, tetapi
tidak memiliki banyak penghargaan.
Analogi dalam ilmu Bahasa adalah persamaan antar bentuk yang
menjadi dasar terjadinya bentuk-bentuk yang lain. Analogi merupakan salah satu
morfologi dimana dalam analogi, pembentukan kata baru dari kata yang telah ada.
Analogi dilakukan karena antara suatu yang dibandingkan dengan pembandingnya
memiliki kesamaan fungsi atau peran. Melalui analogi, sesorang dapat
menerangkan sesuatu yang abstrak atau rumit secara konkrit dan lebih mudah
dicerna.
Contoh Analogi :
- Untuk mendapatkan pekerjaan
dibutuhkan usaha dan kerja keras. Begitu juga untuk membuka lapangan
pekerjaan dibutuhkan usaha dan kerja keras. Oleh karena itu untuk
mendapatkan pekerjaan maupun membuka lapangan pekerjaan diperlukan usaha dan
kerja keras.
Hubungan Kausal (kausalitas) merupakan prinsip sebab-akibat yang
sudah pasti antara segala kejadian, serta bahwa setiap kejadian memperoleh
kepastian dan keharusan serta eksistensinya dari sesuatu atau berbagai hal
lainnya yang mendahuluinya, merupakan hal-hal yang diterima tanpa ragu dan
tidak memerlukan sanggahan.
Contoh :
- Konsleting listrik
mengakibatkan rumah warga kebakaran.
- Riesa mendapatkan nilai
tertinggi dikelas karena pandai dan rajin belajar.
- Seorang supir taksi melihat
korban tabrak lari. Sehingga supir taksi menjadi saksi mata tabrak lari.